Selasa, 14 Maret 2017

Tambang Open Pit Gunung Kik Karak (Beltim)

MANGGAR,BELTIM - Tambang Open Pit Gunong Kik Karak terletak di Desa Senyubuk kecamatan Kelapa Kampit di wilayah Kabupaten Belitung Timur.  Jaraknya sekitar 30 km dari Manggar dan 60 Km dari dari Tanjungpandan.
Patokan ke Open Pit adalah Bukit Pangkuan. Bila sudah menemukan Bukit Pangkuan, seharusnya bisa menemukan lokasi jalan masuk ke Open Pit. Jalan masuknya tidak ada petunjuk khusus. Bisa saja orang tidak menyangka jalan tersebut yang menuju Open Pit.
Stoven (menara yang berfungsi sebagai tungku smelter timah) dari jalan bisa langsung terlihat. Perjalanan menuju Open Pit ditempuh sekitar 15 menit. Jalannya memang menanjak, namun rindang oleh pepohonan.
Di area Open pit ini terdapat sebuah kawah danau besar yang letaknya dalam cekungan raksasa. Truk-truk besar dulunya berkeliling seputar sisi kawah merangkak menaiki sisi kawah hingga ke sisi puncak dan membawa bebatuan yang mengandung timah tersebut ke pusat pengolahan.
Di sekeliling kawah, terdapat banyak lubang yaitu gua buatan manusia. Tempat ini sesungguhnya adalah pusat penambangan timah bawah tanah. Jadi, batu-batu yang kaya timah sesungguhnya diambil dari gua-gua tersebut, dan kawah tersebut dibuat sebagai cara agar truk-truk pengangkut bisa mendekati pintu-pintu gua yang terletak di sekeliling kawah. Namun untuk masuk ke dalam guanya perlu perjalanan tambahan ke dasar Open Pit.
Danau yang berada di Open Pit ini dasarnya tidak terlihat. Pantulan airnya berwarna hijau turquois dan biru. Danau ini dikelilingi oleh batuan cadas yang dulunya ditambang sehingga memberi tekstur warna yang menakjubkan.Dari atas bukit Open Pit, anda bisa menikmati bentang alam yang luar biasa menakjubkan. Bunyi angin yang tanpa penghalang menambah suasana lain di kawasan Open Pit ini.
Koordinator Kompak Beltim, Agustinus mengatakan bahwa mereka sudah melakukan penjajakan terkait goa di Kelapa Kampit tersebut, pihaknya baru saja menjajaki dengan melakukan perjalanan kedalam goa yang dalamnya diperkirakan kurang lebih 700 meter dan ketinggian goa vertikal sekitar 40 meter. Didalam goa terdapat banyak persimpangan, dengan kurang lebih ada 12 persimpangan, dan didalam goa mereka temukan adanya genangan air sedalam lutut orang dewasa.
Oleh karena itu ia menghimbau, "jangan berani untuk melakukan ekspedisi, karena lokasi didalam goa sangat gelap dan banyak persimpangan. Karena itu harus ada pendamping atau pemandu khusus untuk menelusuri gua open pit gunung kik karak, kelapa kampit", ujar Agustinus.
Catatan sejarah, Tambang Dalam Kelapa Kampit dibuka oleh sebuah Kongsi Cina tahun 1906 pada masa NV Billiton Maatschappij (BM). Pada 1913 kedalaman mencapai 91 meter dan dibuat level III dan level IV. Namun sayang pada kedua level ini tidak banyak ditemukan urat timah yang kaya. Pembangunan tambang-dalam Kelapa Kampit dihentikan pada 1915 karena alasan biaya eksploitasi terlalu mahal.
Terhitung mulai 1924, NV Billiton Maatschappij berubah menjadi perusahaan patungan dengan nama NV. Gemeenschappelijke Maatschappij Billiton (GMB). Dalam perubahan itu Pemerintah Belanda memegang 5/8 saham dan sisanya berada di tangan NV. Billiton Maatschappij.
Sewaktu Jepang tiba di Tanjungpandan pada tahun 1942, tambang-dalam Kelapa Kampit sengaja dibanjiri. Hal ini dilakukan pihak perusahan sebagai sebuah sabotase untuk menggagalkan pengambilan tambang-dalam Kelapa Kampit oleh Jepang. ’Jantung’ tambang-dalam Kelapa Kampit kembali berdetak pada tahun 1971. Tepatnya pada tanggal 29 Mei ketika tambang dalam timah terbesar di Indonesia ini dikelola oleh perusahaan asal Australia, PT. Broken Hill Propriety Indonesia (BHPI). BHPI segera melakukan pekerjaan pendahuluan, yakni mengeringkan tambang yang sejak tahun 1942 sengaja di banjiri. Pada tahun 1975, pengeringan tambang-dalam Kelapa Kampit berhasil dilakukan hingga ke level 4 yang terletak 100 meter dari permukaan. Pengeringan tambang-dalam Kelapa Kampit terus dilanjutkan agar penggalian bisa diteruskan hingga ke level 7 dan level 9 atau 300 meter dari permukaan laut. Sambil pemompaan berlangsung, BHPI terus melakukan eksplorasi dan studi kelayakan di Open Pit. Hasil penemuan BHPI menunjukkan terdapat cadangan baru yang berjarak 500 meter dari cadangan lama. Cadangan baru itu dinamai cadangan NAM Salu (Southern Vein, Urat Selatan). Pada tanggal 30 Juni 1983 PT BHPI memutuskan untuk menutup tambangnya. Atas persetujuan Pemerintah, terhitung tanggal 1 Mei 1985, perusahaan asal Jerman Barat Preussag Metal AG mengambil alih saham PT BHPI. Usaha tambang-dalam Kelapa Kampit kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bendera PT Preussag Kelapa Kampit. Penambangan PT Preussag Kelapa Kampit dilakukan di dua wilayah, yakni tambang terbuka (open pit) yakni pada daerah geologi yang disebut Nam Salu West, Lacet East Indocation VI, dan tambang dalam (underground). Namun ’nyawa’ PT Preussag Kelapa Kampit tak berlangsung lama. Sebab pada tahun 1989 tambang-dalam Kelapa Kampit dikelola oleh PT Gunung Kikara (GKM). Selanjutnya pada 1990, secara resmi Preussag Metal AG menjual PT Preussag Kelapa Kampit kepada perusahaan Indonesia PT GKM. Sayang, produksi PT GKM juga berusia pendek. Catatan dalam buku Sejarah Timah Indonesia, perusahaan ini hanya berproduksi selama dua tahun yakni 1989 dan 1990. Open pit yang sekarang dikenal adalah tambang timah primer Kelapa Kampit Sektor Tambang Terbuka (Open Pit). Lokasi ini adalah unit Adit 22 yang sebelumnya dibangun oleh PT BHPI pada masa awal rehabilitasi tambang-dalam Kelapa Kampit. (Sumber : www.belitongekspress.co.id & www.belitung.tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar