Jumat, 10 Maret 2017

Pesanggrahan Menumbing (Muntok) - Pengasingan Bung Karno

MUNTOK, BANGKA BARAT - Gunung Menumbing ini memiliki ketinggian sekitar 355 meter dpl. Di Gunung Menumbing jugalah merupakan tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta oleh Belanda pada tahun 1948-1949 di Pulau Bangka. Dan ada sebuah wisma yang masih terawat hingga kini yang menjadi tempat di mana Proklamator RI tersebut diasingkan.Wisma menumbing terletak di kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Ini adalah kota yang berada di salah satu ujung pulau Bangka yang didirikan oleh Kesultanan Palembang Darussalam pada masa Sultan Sri Susuhan Mahmud Badaruddin I.
Para Penelusur yang ingin berkunjung ke wisma ini membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke puncak, melewati jalan berkelok yang hanya muat 1 mobil saja. Di sisi jalan pohon-pohon menjulang dengan batu-batu besar yang berbentuk unik mengantar sampai ke atas. Jangan lupa membawa jacket ya, karena lokasi ini cukup dingin.
Wisma ini terletak diatas puncak bukit Menumbing dengan ketinggian mencapai 450 meter dari permukaan laut. Lokasi wisma yang terpencil dengan hutan yang mengelilinginya membuat tempat ini menjadi tempat yang cocok untuk pengasingan. Karena akses ke dunia luar memang sangat terbatas sekali.
Para Penelusur yang kesini pasti akan mendapat berbagai pengalaman menarik, karena di dalam wisma itu sendiri terdapat ruangan rapat yang lumayan luas, namun kursi dan mejanya saya rasa sudah tidak asli.
Kemudian mobil Ford yang pernah digunakan Ir. Soekarno, dan kamar tempatnya bekerja dan tidur. Tapi untuk wanita yang sedang berhalangan atau haid dilarang masuk ke ruangan kerja & tidur lho. Dan di teras wisma ada sebuah lonceng tua yang diikat ke sisi tembok, konon lonceng itu dahulu biasa dibunyikan untuk memanggil tentara Belanda untuk berkumpul.
Oh iya, Para Penelusur sudah tahu sejarahnya belum? jadi gini. Pada jaman Agresi Militer Belanda, para pahlawan proklamator yang diasingkan ke tempat ini terbagi menjadi 3 rombongan. Bung Karno dan Bung Hatta diasingkan dalam rombongan yang berbeda. Bung Hatta yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri dan menteri pertahanan masuk dalam rombongan pertama bersama A.G. Pringgodigdo (Sekretaris Negara), Assaat (Ketua Badan KNIPP), dan Suryadarma (KSAU).
Mereka dibawa langsung oleh tentara Belanda dari Yogyakarta tanggal 22 Desember 1948. Bung Karno bersama H. Agus Salim (Menteri Luar Negeri) termasuk dalam rombongan ketiga yang sampai Bangka pada tanggal 6 Februari 1949.
Pemindahan beliau dari Sumatera Utara (dekat Danau Toba) merupakan permintaan dari Bung Karno sendiri. Alasannya pada saat itu adalah agar mudah berkonsultasi dengan Bung Hatta. Namun pada akhirnya, Bung Karno meminta dipindahkan lagi ke Wisma Ranggam yang terletak di bawah Bukit Menumbing karena faktor cuaca yang terlalu dingin.
Penelusur yang masih penasaran dengan sejarahnya jangan khawatir, karena semua sejarah tentang pengasingan ini bisa Para Penelusur baca dari surat-surat dan foto-foto yang terbingkai di ruang kerja Bung Karno. Mulai dari tulisan Ali Sastroamidjojo untuk Bung Hatta, foto-foto pemimpin bangsa Indonesia yang pernah diasingkan di Pulau Bangka, dan juga tulisan-tulisan tentang kontribusi terhadap pembangunan di Bangka yang sudah mereka lakukan selama di Menumbing. (Sumber : www.telusurindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar